Sabtu, 06 Juli 2013

Remember When

Setiap orang memiliki momen-momen remember when yang tidak terlupakan. Kenangan-kenangan yang akhirnya tersimpan rapi dalam kotak memori. Yang berputar secara otomatis layaknya kaset. Memaksa untuk diingat.
Setiap orang memiliki itu. Kenangan yang tiba-tiba saja teringat kembali saat hujan sedang turun, atau saat lagu yang mewakili momen itu terdengar oleh telinga. Memaksa kita mengingat setiap fragmen yang pernah terjadi berbulan-bulan atau bertahun-tahun lalu.. menciptakan senyum, sedih, rindu.
Hari ini tanpa sengaja aku menemukan kembali lembaran foto bersama teman-teman SMA-ku dulu. Tanpa harus mencoba, secara otomatis kilasan-kilasan memori itu berkelabat dalam kepalaku, berputar jelas, seperti kaset. 
Senyum, putih abu-abu, tawa, teman-teman, tingkah konyol mereka, aku, ruang kelas, tanaman hijau di depan kelas, lapangan olahraga, guru, mushola, perpustakaan, sahabatku, bel  yang berdering, dan.. dia. Semua yang pernah terekam dalam ingatanku.
Lembaran Foto itu berhasil membawa pikiranku kembali pada hari-hari pahit manis itu, beberapa tahun silam. Ketika seragam putih abu-abu mendominasi. Hari-hari yang dimulai dengan kejamnya masa orientasi, lalu perkenalan, lalu persahabatan, lalu kenangan.

“...bahkan saat dunia berputar dan berubah, kenangan yang tercetak pada lembaran foto ini tidak pernah berubah. Photographs last for a lifetime.”

0 komentar:

Posting Komentar