Setiap orang
memiliki momen-momen remember when
yang tidak terlupakan. Kenangan-kenangan yang akhirnya tersimpan rapi dalam
kotak memori. Yang berputar secara otomatis layaknya kaset. Memaksa untuk
diingat.
Setiap orang
memiliki itu. Kenangan yang tiba-tiba saja teringat kembali saat hujan sedang
turun, atau saat lagu yang mewakili momen itu terdengar oleh telinga. Memaksa
kita mengingat setiap fragmen yang pernah terjadi berbulan-bulan atau
bertahun-tahun lalu.. menciptakan senyum, sedih, rindu.
Hari ini tanpa
sengaja aku menemukan kembali lembaran foto bersama teman-teman SMA-ku dulu. Tanpa
harus mencoba, secara otomatis kilasan-kilasan memori itu berkelabat dalam
kepalaku, berputar jelas, seperti kaset.
Senyum, putih
abu-abu, tawa, teman-teman, tingkah konyol mereka, aku, ruang kelas, tanaman
hijau di depan kelas, lapangan olahraga, guru, mushola, perpustakaan,
sahabatku, bel yang berdering, dan..
dia. Semua yang pernah terekam dalam ingatanku.
Lembaran Foto itu
berhasil membawa pikiranku kembali pada hari-hari pahit manis itu, beberapa
tahun silam. Ketika seragam putih abu-abu mendominasi. Hari-hari yang dimulai
dengan kejamnya masa orientasi, lalu perkenalan, lalu persahabatan, lalu
kenangan.
“...bahkan saat dunia berputar dan berubah, kenangan yang tercetak pada lembaran foto ini tidak pernah berubah. Photographs last for a lifetime.” |
0 komentar:
Posting Komentar